Mengapa Network Marketing

Saat menjumpai calon customer ada sebuah pertanyaan yang dilontarkan: Jika produk yang anda tawarkan memang benar-benar bagus mengapa harus ditawarkan lewat network marketing? Sebagai seorang pemula di network marketing (NM) saya tidak bisa langsung menjawab. Kenapa tidak, pikir saya.
Pertanyaan yang sebenarnya muncul di benak saya adalah, mengapa orang sampai melontarkan petanyaan itu? Mengapa orang tidak menanyakan “Jika produk anda bagus, kenapa harus diiklankan di surat kabar, TV dan radio?”. Publik sudah menerima bahwa produk yang bagus pun perlu diiklankan tetapi tidak bisa menerima bahwa produk yang bagus boleh dipasarkan lewat NM. Secara cepat saya bisa simpulkan bahwa image network marketing kurang berkenan di mata masyarakat Indonesia. Mengapa bisa begitu? Untuk mengetahui kenapa masyarakat luas umumnya tidak menyukai network marketing saya mengadakan riset.
Pendapat yang Kontra MLM
Kejenuhan pasar karena kurangnya kontrol. Semisal PT Karpet Ajaib Internasional ingin memasarkan model baru: sebuah karpet yang bisa terbang. Dalam pemasaran konvensional, perusahaan ini harus membuat rencana berdasarkan prediksi penjualan dan mendirikan pabrik dengan jumlah tenaga kerja yang cukup, menunjuk distributor untuk memasarkan barang dan tidak lupa mengatur jumlah inventori supaya harga di pasaran bisa di-maintain. Berarti harus ada orang yang bertugas melakukan analisa pasar, merespon hasil analisis, dan aksi-aksi controlling lainnya. Seorang blogger berargumen bahwa pada sistem NM tidak ada yang melakukan ini sebab semua orang sibuk menjual produk. Karena upaya mengontrol pasar tidak ada, pada akhirnya sebagus apapun produk NM tersebut, market akan jenuh dengan sendirinya.
Struktur pyramid: Sebuah masalah. Pada perusahaan konvensional jumlah tenaga marketing akan dikontrol. Tidak boleh kurang agar tidak menghilangkan opportunity, tidak boleh lebih supaya tidak mengurangi profit (untuk membayar gaji karyawan). Dalam skema MLM, tidak ada pembatasan jumlah tenaga marketing karena merekalah sumber pemasukan bagi perusahaan. Bagi kebanyakan NM (yang akhirnya gagal), produk yang ditawarkan hanyalah kedok sebab mekanisme mesin uang yang sesungguhnya ada pada rekrutmen anggota. Dalam setiap struktur piramida, orang yang betul-betul sukses tidak sampai 5%.
Etika dan moral. Pada hampir semua jenis NM, marketer akan diberikan iming-iming besarnya bonus yang akan diraih. Di pamflet, brosur dan seminar foto-foto liburan ditempel di sana-sini untuk memotivasi anggota. Untuk sebagian publik fenomena ini dianggap sebagai gejala materialisme yang menjadi ciri khas anggota NM. Oleh sebab itulah muncul kecurigaan mengapa anggota harus diiming-imingi sedemikian rupa. Jika opportunity nya benar-benar ada dan legal, kenapa mereka tidak fokus pada market dan pasar? Salah seorang blogger beranggapan bahwa penyamaran ini perlu dilakukan karena orang yang menjadi ambisius (karena iming-iming) akan kehilangan akal sehat untuk menganalisa produk dan market.
MLM mengorbankan hubungan inter personal. Seorang MLM fanatik berpikir dan bertindak dengan insting MLM yang kuat. Setiap ketemu orang jualan produk, makan bersama yang dibahas produk, tidur pun mimpi produk. Pendek kata: nggak asik banget. Buat mereka hanya ada perbedaan tipis antara “upaya membangun network”  dan “mengekspoitasi hubungan baik” dengan relasi (teman, saudara). Di banyak NM orang mengorbankan hubungan baik ini karena adanya ambisi dan tekanan yang kuat untuk meng-goalkan penjualan, dan untuk orang yang tidak memiliki latar belakang salesmanship yang kuat, “korban” nya adalah handai taulan dan sahabat dekat. Buat mereka pilihan nya hanya dua: “make the sales“ atau “get out of here”.
Network Marketing Menurut Hemat Saya
Jenuh tidaknya pasar sangat tergantung pada jenis produk yang ditawarkan oleh sebuah produsen, baik NM atau konvensional. Pasar tidak akan akan jenuh apabila produk yang terbeli habis terpakai atau usang dan harus diganti. Pasar Gilette tidak pernah jenuh karena produknya adalah consumable dan mereka selalu memperbarui modelnya pisau cukur mereka. Saat ini di Amerika jumlah telephone genggam lebih banyak daripada populasi penduduknya. Produsen telepon genggam masih terus memasarkan produknya di Amerika karena pasar belum jenuh karena minat beli masih bisa dibangkitkan dengan model dan teknologi yang baru.
Adalah sangat benar bahwa pada sebuah struktur piramida hanya (mungkin bahkan kurang) 5% dari anggota komunitas tersebut yang akan mengalami kesuksesan. Akan tetapi, persentasi ini juga berlaku pada semua piramida yang ada di dunia. Di perusahaan konvensional sekalipun hanya sekitar 5% yang mencapai kesuksesan financial yaitu para pimpinan perusahaan, eksekutif dan manager. Tanpa ada statistic yang memadai sekalipun rasa-rasanya anda akan percaya jika saya mengatakan bahwa hanya 5-10% dari orang-orang yang pernah merintis usaha telah merasakan sukses financial yang luar biasa, sisanya balik modal atau merugi atau malah bangkrut.
Pada NM yang bagus, fokus diberikan untuk pengembangan diri, pengenalan produk, dan support yang diberikan setelah konsumen membeli produk (after sales). Tidak semua NM mengkaderisasi anggota dengan iming-iming materi melulu secara berlebihan. Motivasi financial itu perlu, yang penting dosisnya seimbang. Pada akhirnya semuanya berpulang pada anda untuk memilah-milah mana informasi yang berguna buat perkembangan diri anda, mana yang harus disingkirkan karena berdampak negatif buat anda. Pada perusahaan konvensional pun karyawan akan termotivasi jika dijanjikan kenaikan jabatan atau bonus.
Dari sudut pandang lain MLM adalah tempat berkumpulnya orang-orang dengan energi positif, sebuah formula utama memajukan bisnis. Jika tempat anda bekerja berisi banyak orang dengan tingkat energi yang sama, perusahaan anda akan cepat maju. Jadi menurut hemat saya masalah etika dan moral akan berpulang pada diri anda sendiri tergantung bagaimana cara anda menjalankan bisnis anda.
Tentang hubungan personal, semuanya berpulang kepada anda apakah anda memakai cara “brute force attack” atau metoda pemasaran secara santun. Anda tidak akan kehilangan hubungan baik anda dengan orang lain jika menggunakan metoda pemasaran yang santun. Tentu saja salesmanship skill anda akan teruji di sini. Tidak ada jaminan untuk tidak menerima cibiran dan komentar kurang bersahabat seperti: “cantik-cantik kok jualan MLM”, bahkan dengan pemasaran secara santun sekalipun. Ada baiknya upaya prospek dilakukan secara terang-terangan, jangan disamarkan dengan undangan makan atau “diskusi”. Pandai-pandailah membaca bahasa tubuh calon customer / downline untuk menentukan apakah anda perlu melanjutkan “marketing campaign” anda atau tidak. Dengan begini tidak ada hubungan baik yang dikorbankan. Bergabunglah dengan NM yang tidak merampas hak anda dengan cara membebankan target penjualan yang tidak masuk akal. Bergabung dengan NM yang masuk akal akan membuat anda lebih rileks dan punya banyak waktu untuk merumuskan strategi dan mengerucutkan target pasar anda.
Tinjauan Umum
Robert Kiyosaki dan Donald Trump menyebut bahwa network marketing adalah model bisnis yang bagus karena hanya memerlukan investasi awal yang kecil dan biaya operasionalnya rendah sehingga cocok untuk mereka yang sedang belajar menjalankan bisnis atau sedang berada pada fase peralihan dari pekerja biasa menjadi wirausaha. Jika model usaha konvensional mengeluarkan sebagian besar biaya untuk iklan dan marketing, NM membayar orang-orang yang menyukai produk mereka untuk memasarkannya ke orang-orang terdekat mereka. Ingat: berita mulut ke mulut diakui sebagai salah satu metoda marketing yang sangat efektif termasuk oleh perusahaan konvensional.
Adalah suatu fakta bahwa model bisnis NM mampu bertahan selama beberapa dekade. Alasannya sederhana:  win-win situation. Perusahaan mendapatkan penetrasi pasar yang tidak bisa dilakukan oleh perusahaan konvensional, sedangkan pekerja independen (marketer) mendapatkan reward finansial yang signifikan.
Network marketing, seperti halnya conventional marketing lain nya adalah sama-sama metoda pemasaran yang mempunyai kelebihan dan kekurangan yang tentu saja pemilihannya ditentukan berdasarkan strategi perusahaan yang meluncurkan produk tersebut. Pada akhirnya semuanya harus tunduk kepada hukum-hukum marketing, dan tentu saja hukum alam: only the best survive.
Tentang 4Life Transfer Factor dan Saya
Jika anda mau meluangkan waktu dan membaca bagian lain dari blog ini yang berisi contoh riset tentang transfer factor, maka anda akan langsung tahu bahwa produk ini bukan produk yang tidak jelas. Sebaliknya transfer factor adalah produk berteknologi tinggi hasil dari puluhan tahun penelitian. Anda bisa mengunjungi website National Center for Biotechnology Information dan mengetikkan keyword transfer factor untuk mengetahui betapa banyaknya penelitian yang telah dilakukan di bidang ini.
Saya bergabung dengan network ini setelah anak saya merasakan manfaat suplemen yang dipasarkan oleh network tersebut dan saya berusaha mengenal transfer factor sebelum bergabung dengan jaringan ini. Sebagian besar orang tidak melakukan penelitian yang memadai sebelum bergabung dengan sebuah jaringan. Jika anda melakukan riset yang memadai sebelum bergabung dengan sebuah network niscaya anda akan terhindar dari “malapetaka”.
Referensi

2 komentar: Leave Your Comments

  1. artikelnya sangat menarik sekali, saya suka artikelnya.
    saya sdg bergabung dengan MLM yg akan masuk indonesia september 2014,
    http://peluangbisnisisagenix.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Semoga sukses dengan MLM anda. Yang penting berkarya lah terus dan kembangkan potensi diri dan orang-orang di sekitar anda.

    BalasHapus

More

Whats Hot