Manfaat Matahari bagi Kesehatan
Di berbagai belahan dunia
ditemukan bukti-bukti peninggalan kuno yang menunjukkan apresiasi manusia terhadap
matahari. Hal ini dikarenakan sejak jaman dahulu manusia sudah sadar betapa
pentingnya peran matahari untuk kelangsungan hidup manusia yang salah satunya
adalah terhadap kesehatan. Kebudayaan Mesir, Yunani, Romawi, Inca, Asiria dan
India mengenal berbagai metode penyembuhan menggunakan sinar matahari.
Pada jaman revolusi industri,
rumah-rumah di kota-kota industri di Eropa dibangun bertingkat-tingkat dan berdesak-desakan.
Udara kota dipenuhi oleh asap dari pembakaran batubara dan kayu untuk keperluan
industri. Berbagai dokumentasi menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di
kota-kota ini banyak yang mengalami kelainan tulang (tulang iga, lutut dan tulang
kering dalam bentuk kaki lengkung). Penyakit kelainan tulang ini diberi nama
rakitis. Setelah penduduk Eropa bermigrasi ke Amerika hal yang sama terlihat
pada tahun 1900 an ketika gejala-gejala serupa juga ditemukan pada anak-anak di
kota New York dan Boston. Pada masa itu diperkirakan 80% anak Boston dan 90%
anak Leiden (Belanda) menderita rakitis.
Pada awal 1800 an seorang
peneliti Polandia mempublikasikan hasil pengamatannya. Di pusat kota Warsawa
prevalensi rakitis cenderung tinggi sementara gejala ini tidak terlihat di
pinggir kota. Pengamatan tersebut diperkuat ketika T.A. Palm, seorang dokter
pada akhir abad 19 mengungkapkan bahwa anak-anak yang tinggal di kota-kota
besar di Inggris Raya banyak yang menderita rakitis sementara rekan-rekannya
yang berkorespondensi dari Cina dan India melaporkan bahwa gejala-gejala
rakitis tidak ditemukan di sana. Bahkan pada anak-anak dari keluarga miskin
yang menderita kekurangan gizi sekalipun.
Gejala-gejala diatas bisa
dijelaskan dengan satu jawaban : Anak-anak tersebut menderita kekurangan
vitamin D. Fungsi utama vitamin D bagi tubuh adalah mempertahankan konsentrasi
kalsium dan fosfor dalam tubuh. Vitamin D membantu penyerapan kalsium pada usus
sehingga membantu tubuh mempertahankan tulang dan gigi yang kuat. Vitamin ini
juga membantu mengatur proses mineralisasi pada tulang sehingga tanpa
keberadaan vitamin ini tulang akan rapuh, tipis, lunak atau berbentuk tak
wajar. Sebagai akibatnya muncullah gejala rakitis pada anak dan osteoporosis
atau osteomalacia pada orang dewasa.
Mekanisme pengolahan vitamin D pada tubuh
Sejenis kolesterol pada kulit
dengan bantuan radiasi ultraviolet dikonversi menjadi cholecalciferol, vitamin
D yang tidak aktif. Begitu diproduksi cholecalciferol langsung dilepaskan ke
dalam darah dan akan dirubah oleh hati (liver) menjadi hydroxycholecalciferol,
sebuah bentuk vitamin D yang lebih aktif. Hydroxycholecalciferol dilepaskan
kembali ke dalam darah dan pada gilirannya memasuki ginjal dimana zat ini akan
dikonversi menjadi dihidroxycholecalciferol atau lebih dikenal dengan nama
calcitriol. Calcitriol ini akan kembali beredar di dalam sistem peredaran darah
dan merupakan bentuk vitamin D yang paling aktif dan gampang diterima oleh
vitamin D receptor (VDR) yang banyak terdapat pada sel-sel tulang, ginjal dan
usus.
Vitamin D dan kekebalan tubuh
Tidak lengkap rasanya bila
artikel yang dimuat di blog ini tidak menyebut kaitan nya dengan sistem
kekebalan tubuh. Ada banyak penelitian yang menunjukkan kaitan antara vitamin D
dan sistem kekebalan yang semuanya memberi bukti-bukti yang pada prinsipnya
menunjukkan bahwa vitamin D penting bagi tubuh
Adalah suatu fakta bahwa fagosit
bisa mengubah hydroxylcholecalciferol menjadi calcitriol. Fakta lain
menunjukkan bahwa beberapa jenis sel B dan T memiliki VDR. Dua hal tersebut
menunjukkan bahwa fagosit bisa berkomunikasi dengan sel B dan sel T secara
kimiawi melalui vitamin D (calcitriol). Autoimun adalah kondisi dimana sel-sel
kekebalan (sel T) mengenali sel-sel tubuh (self) sebagai sel-sel asing
(foreign) sehingga memicu reaksi untuk menghancurkan. Pada kasus autoimun
produksi sel T helper tertentu bertambah banyak dan penelitian membuktikan
bahwa calcitriol mampu menghambat bertambahnya jumlah sel-sel T tersebut. Jika
keberadaan calcitriol dalam tubuh mencukupi maka penyerangan sel T terhadap
jaringan sendiri bisa dicegah. Calcitriol juga mampu mencegah sel B memproduksi
zat kimia (antibodi) yang menghancurkan jaringan sendiri.
Melihat fakta-fakta diatas,
pentingnya vitamin D bagi kekebalan tubuh tidak diragukan lagi. Yang belum
diketahui para peneliti adalah berapa besar dosis calcitriol yang diperlukan
untuk memaksimalkan fungsi sistem kekebalan.
Vitamin D yang diperoleh dari
sinar matahari lebih baik daripada vitamin D yang diperoleh dari makanan atau
suplemen. Sinar matahari selain membuat tubuh kita memproduksi vitamin D juga
membantu menurunkan tekanan darah yang baik untuk jantung. Selain itu jika
tubuh menerima terlalu banyak vitamin D dari makanan, kelebihan vitamin D akan
menyebabkan bone resorption (meleburnya sel-sel tulang) dan pengapuran jaringan
lunak (misalnya arteri, kartilago dan klep jantung). Gejala ini disebut
keracunan vitamin D dan sudah pernah terjadi di Eropa selepas perang dunia.
Penyebabnya adalah kurangnya kontrol terhadap pabrik susu yang berlomba-lomba menambahkan
vitamin D ke dalam produk-produk mereka. Sebagai akibatnya, terjadi kelebihan vitamin
D pada bayi dan anak-anak sehingga menyebabkan bone resorption. Di lain pihak, mekanisme
alami produksi vitamin D dari sinar matahari tidak memungkinkan terjadinya over
supply karena efekfifitas produksi vitamin D pada kulit menurun semakin lama
kulit terpapar sinar matahari.
Vitamin D dan steroid
Steroid banyak dipakai untuk
mengatasi inflamasi padahal salah satu efek samping steroid adalah menghambat
penyerapan kalsium. Untuk mereka yang terpaksa harus menggunakan steroid dalam
jangka panjang, dokter akan merekomendasikan tambahan dosis vitamin D yang akan
terus dikontrol mengingat resiko kelebihan vitamin D yang serius.
Manfaat sinar matahari untuk tekanan darah
Pada saat sinar matahari
menyinari kulit, nitric oxide (NO) ilepaskan ke dalam darah yang menyebabkan
turunnya tekanan darah. Hal ini membantu mencegah serangan jantung dan stroke.
Jadi tidak heran jika penyakit tekanan darah tinggi dan cardiovaskuler banyak
dijumpai di musim dingin dan di lokasi-lokasi dingin di Eropa utara (yang
paparan sinarnya kurang). Prevalensi penyakit-penyakit tersebut lebih tinggi di
Eropa Utara daripada Eropa Selatan karena pengaruh kemiringan sudut bumi
terhadap matahari.
Pada saat ini banyak ketakutan
terhadap sinar matahari yang radiasinya dianggap bisa mengakibatkan kanker
kulit. Faktanya di Eropa Utara, untuk setiap satu kasus kematian akibat kanker
kulit terdapat 60 kematian akibat penyakit cardiovaskuler, yang salah satunya
disebabkan kurangnya paparan sinar matahari.
Kekurangan vitamin D
Kekurangan vitamin D pada
anak-anak tidak hanya menyebabkan rakitis dan kepadatan tulang yang tidak
maksimal, tetapi juga bisa mengakibatkan anak-anak kehilangan kesempatan untuk
memperoleh tinggi badan optimal yang sudah terprogram dalam DNA. Pada orang
dewasa kekurangan vitamin D bisa mengakibatkan osteoporosis (tulang keropos)
dan osteomalacia (tulang lunak).
Fakta-fakta tentang vitamin D
- Vitamin D meningkatkan efisiensi penyerapan kalsium pada usus. Pada individu yang cukup mendapatkan vitamin D, efisiensi penyerapan kalsium bisa meningkat saat kebutuhan tubuh akan kalsium meningkat (seperti pada masa tumbuh kembang, mengandung, atau masa menyusui).
- Semakin lanjut usia seseorang semakin rendah efisiensi penyerapan sinar matahari. Seseorang pada usia 70 tahun hanya mampu memproduksi 25% vitamin D yang diproduksi oleh seseorang pada usia 20 an.
- Semakin terang warna kulit, semakin efisien kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D. Pada individu bertipe kulit II atau III (kulit putih hingga coklat terang) 5 – 15 menit sinar matahari antara jam 10 pagi – 3 sore sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
- Pemakaian tabir surya mereduksi kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D. Semakin tinggi tingkat SPF yang dipakai, semakin menurun kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D.
- Paparan sinar matahari yang terlalu lama tidak akan mengakibatkan keracunan vitamin D (over production).
- Produksi vitamin D dipengaruhi oleh kemiringan bumi terhadap matahari. Oleh karena itulah, jam, musim dan lokasi geografi mempengaruhi produksi vitamin D karena pada posisi bumi terjauh (dari matahari) UVB photon banyak diserap ozon.
- Produksi vitamin D paling efektif diantara jam 10 pagi – 3 sore.
- Vitamin D larut dalam lemak dan bisa disimpan untuk digunakan selama musim dingin.
- Pada kebanyakan orang 80 – 90 % kebutuhan tubuh akan vitamin D diperoleh dari sinar matahari. Pada individu-individu yang karenakan kulturnya / profesinya tidak bisa / mau menikmati sinar matahari umumnya mengalami defisiensi vitamin D.
- Kekurangan vitamin D dan kekurangan paparan sinar matahari dikaitkan dengan meningkatnya resiko terkena kanker, diabetes tipe 1, rheumatoid arthritis bahkan multiple sclerosis.
- Makanan yang menjadi sumber vitamin D adalah ikan laut, produk berbasis susu, kedelai, sayuran hijau, dan jeruk.
Kesimpulan
Walaupun terlalu lama berada di
bawah sinar matahari bisa mengakibatkan premature aging dan kanker kulit,
penyinaran yang cukup akan membawa manfaat yang sangat besar untuk kita. Mereka
yang tinggal di garis katulistiwa bisa memanfaatkan sinar matahari sepanjang
tahun tanpa terputus sehingga penyakit-penyakit yang diakibatkan kekurangan
vitamin D bisa dicegah.
Referensi
- Sunlightand Vitamin D for Bone Health and Prevention of Autoimmune Diseases , Cancersand Cardiovascular Diseases – Michael F Holick – American Society of Clinical Nutrition (2004)
- VitaminD Roles in the Body Production of Vitamin D from Sunlight – Activation ofVitamin D in Liver and Kidney – The Nutrition Doctor
- TheHealing Benefits of Sunlight and Vitamin D – Natural News
- SunExposure Benefits May Outweigh Risk Says Scientists – Medical News Today
- SunshineCould Benefit health and Prolong Life, Study Suggests – Science Daily
- HowVitamin D Influences Body’s Immune System – For Dummies